A. HARGA KESEIMBANGAN


Pertama kita akan membahas tentang konsep harga keseimbangan ini, untuk memudahkan dalam memahami maka coba lihat peraga 11.1 dibawah ini.

Dari tabel permintaan dan penawaran tersebut dapat dilihat berapa kuantitas yang diminta dan kuantitas yang ditawarkan dalam berbagai tingkat harga dalam waktu satu bulan. Jika digambarkan dalam bentuk kurva, maka akan terlihat seperti gambar peraga 11.1(a). Gambar tersebut menunjukkan adanya titik potong antara kurva permintaan (garis D) dan kurva penawaran (garis S) pada titik E. Jika dari titik E ditarik garis paralel ke garis ordinat, akan terdapat angka Rp. 3.000,00 dan apabila ditarik garis ke absis akan terdapat 66 kilogram. Artinya, pada harga Rp. 3.000,00 kuantitas barang yang diminta dan kuantitas barang yang ditawarkan sama, yaitu 66 kilogram. Harga yang terbentuk dari titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran disebut harga keseimbangan atau harga ekuilibrium. Pada tingakt harga Rp. 3.000,00 terdapat kuantitas yang sama antara barang yang diminta dan barang yang ditawarkan. Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan itu dikenal dengan harga pasar. 
    Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen). Namun demikian, kedua belah pihak pada dasarnya memiliki taksiran yang berbeda-beda terhadap harga sebuah barang dan jasa yang diperjualbelikan di pasar. Taksiran harga yang diberikan oleh konsumen dan produsen tersebut disebut harga subjektif. Mari kita amati gambar dibawah ini sebelum kita melanjutkan ke materi selanjutnya.

Berdasarkan subjeknya, pembeli di pasar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
a. Pembeli Marjinal
Pembeli marjinal adalah pembeli yang harga taksirannya sama dengan harga pasar. Dari gambar diatas maka dapat kita lihat pembeli marjinal adalah pembeli yang harga subjektifnya sebesar p, yaitu harga yang sama dengan harga keseimbangan atau harga pasar.

b. Pembeli Supermarjinal
Pembeli supermarjinal adalah pembeli yang harga taksirannya melebihi harga pasar. Mereka merasa bahwa harga barang yang dibayar terlalu murah, sehingga merasa mendapat keuntungan. Keuntungan ini disebut premi konsumen yang ditunjukkan oleh daerah A dalam gambar diatas.

c. Pembeli Submarjinal
Pembeli submarjinal adalah pembeli yang harga taksirannya dibawah harga pasar. Mereka tidak membeli karena menurut mereka harga itu terlalu mahal.

Berdasarkan harga subjektifnya, penjual dipasar dapat dikelompokkan menjadi sebagi berikut.
a. Penjual Marjinal
Penjual marjinal adalah penjual yang harga pokoknya sama dengan harga yang ada di pasar. Untuk menjualnya merka menuggu harga naik supaya memperoleh keuntungan.

b. Penjual Supermarjinal
Penjual supermarjinal adalah penjual yang harga pokoknya dibawah harga pasar. Harga pasar itu bagi mereka menguntungkan karena harga pokok mereka lebih murah dari atau di bawah harga pasar. Keuntungan yang mereka dapat disebut premi produsen. Dalam gambar  diatas, premi produsen tersebut diperlihatkan oleh daerah B.

c. Penjual Submarjinal
Penjual submarjinal adalah penjual yang harga pokoknya di atas harga pasar. Untuk menjual mereka menuggu kenaikan harga setelah itu baru mereka menjual. Dengan tindakan itu mereka akan mendapatkan keuntungan. Jadi penjual submarjinal mengharapkan harga naik.

B. PEMBENTUKAN HARGA KESEIMBANGAN

Keseimbangan adalah kombinasi harga dan kuantitas dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual. Kalaupun ada dorongan terhadap harga untuk turun atau naik, harga tersebut lambat laun akan kembali pada harga keseimbangan.
    Dalam proses pembentukan harga ini jelas terlihat berlakunya hukum permintaan dan penawaran yang telah kita bahas dalam bab-bab sebelumnya. Hukum permintaan mengatakan bahwa kuantitas permintaan berbanding terbalik dengan harga. Jika harga naik, maka kuantitas yang diminta turun. Sebaliknya, jika harga turun maka kuantitas yang diminta naik. Sedangkan hukum penawaran mengatakan bahwa kuantitas penawaran berbanding lurus dengan harga. Jika harga turun, kuantitas yang ditawarkan berkurang. Sebaliknya, jika harga naik, kuantitas yang ditawarkan bertambah.
     Kedua hukum itu berlaku pada kondisi ceteris paribus. Artinya, selain harga, faktor lain bersifat tetap/tidak berubah. Misalkan jika harga barang X naik, maka kuantitas yang diminta seharusnya turun. Akan tetapi, jika yang terjadi justru meningkatnya kuantitas yang diminta, maka ini artinya ada faktor-faktor lain yang memengaruhi permintaan. Misalnya, hal ini terjadi karena di masyarakat beredar desas-desus bahwa harga akan semakin tinggi, sehingga masyarakat beramai-ramai membeli pada kenaikan harga pertama. Jadi, ketika permintaan seharusnta menurun (karena harga naik), yang terjadi malah menaik. Faktor-faktor selain harga ini akan menyebabkan bergesernya kurva permintaan dan penawaran, yang selanjutnya akan memunculkan harga keseimbangan baru.


 

PENAWARAN

1.Pengertian Penawaran
    Sadar atau tidak sadar, hampir semua barang yang kita gunakan adalah produksi orang lain atau pihak lain. Banyak peralatan atau pakaian yang kita miliki diproduksi di lain kecamatan, lain provinsi, bahkan lain negara. Penawaran tidak mempersonalkan jauh dekatnya produsen, tetapi mempersonalkan kuantitas barang yang di tawarkan berkaitan dengan variabel harga. Dengan kata lain penawaran (supply) adalah kuantitass barang dan jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Pengertian ini berlaku dengan menganggap hal-hal lain selain harga tetap konstan (ceteris paribus).

2.Hukum Penawaran
    Selain faktor harga, penawaran pun di pengaruhi oleh beberapa faktor lain. Misalnya, harga dan bahan baku, tingkat teknologi, jumlah produsen dipasar, serta harapan atau perkiraan. Namun demikian, seperti halny dalam permintaan, kita tidak dapat memahami pengaruh semua variabel tersebut sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Oleh karena itu, untuk memudahkan analisis, para ekonom biasanya memisahkan faktor-faktor tersebut dan menganalisisnya secara terpisah.
    Diantara faktor diatas, harga dianggap memainkan peran yang sangat penting dan menjadi acuan dalam melakukan analisis penawaran. Contohnya :
Pada harga Rp1.000 per kg. Toko buah segar hanya bersedia menjual jeruk sebanyak 20 kg. Sekarang, katakanlah harga naik menjadi Rp2.000 per kg. Toko buah segar bersedia menambah penawarannya menjadi 30 kg. Begitu seterusnya sampai Rp5.000 per kg. Toko buah segar makin berani menawarkan kuantitas jeruk makin tinggi, yaitu 60 kg. Semakin tinggi harga, semakin tinggi pula kualitas jeruk yang ia tawarkan. Hal ini jelas karena keuntungan yang didapat semakin tinggi. Toko buah segar pun semakin giat mencari jeruk dari petani jeruk untuk ia jual kembali.
Sekarang katakanlah harga jeruk tiba-tiba turun dari Rp5.000 per kg menjadi Rp2.000 per kg. Pada tingkat harga yang rendah ini, toko buah segar hanya bersedia menjualnya sebanyak 30 kg. Ia berpikir lebih baik buah jeruk tersebut disimpannya didalam lemari pendingin untuk dijual nanti ketika harga meningkat lagi.
Dalam ilustrasi tersebut kita ketahui bahwa harga memainkan peran penting dalam mempengaruhi kuantitas yang ditawarkan. Semakin tinggi harga, semakin tinggi pila kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah harga barang dan jasa, semakin rendah pula kuantitas barang dan jasa tersebutyang ditawarkan. Terlihat disini bahwa ada hubungan searah antara tingkat hanrga dan jmlah barang dan jasa yang ditawarkan. Fenomena ini pada intinya merupakan isi dari hukum penawaran. Secara lebih jelas hukum penawaran berbunyi :“apabila harga suatu barang dan jasa miningkat, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa memnurun, maka kuantitas yang ditawarkan juga akan semakin menurun, ceterisparibus.”

3.kurva penawaran
Sebelumnya kita harus mengetahui tentang kuantitas yang ditawarkan (quantity supplied), tabel penawaran ( supply schedule), dan kurva penawaran (supply curve).
Tabel penawaran adalah tabel yang menunjukan kuantitas suatu barang dan jasayang ditawarkan selama periode tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan asumsi faktor-faktor lainnya konstan. Informasi yang disajikan dalam tabel penawaran tersebut selanjutnya dapat digambarkan dalam sebuah kurva yang dinamakan kurva penawaran. kurva penawaran menyajikan secara grafis tabel penawaran.
Kurva penawaran oleh para ekonom biasanya lebih memfokuskan pada penawaran secara keseluruhan dipasar (toko buah X,Y,Z,dan lain-lain). Lalu bagaimana? Sama seperti dalam permintaan pasar, penawaran pasar terhadap suatu barang dan jasa pada dasarnya adalah penjumlahan dari kuantitas yang ditawarkan oleh produsen yang ada di pasar, pada periode dan harga tertentu. Sekarang mari kita perhatikan tabel di bawah ini dan tabel tersebut kita sederhanakan bahwa pasar terdiri dari toko buah segar,toko buah harum, dan toko buah manis.

PENAWARAN PASAR
Kuantitas penawaran pasar merupakan penjumlahan dari kuanitas yang ditawarkan oleh seluruh produsen di pasar. Misalnya, pada harga Rp4.000, penawaran toko buah segar adalah 50 kg  jeruk,toko buah harum 25 kg, dan toko buah manis 9 kg. Dengan demikian, penawaran pasar pada tingkat harga Rp4.000, adalah 84 kg.




Harga
per kg
Kuantitas penawaran
Pasar
total
Toko Buah Segar
Toko Buah Harum
Toko Buah Manis
A
Rp5.000
60
30
12
102
B
Rp4.000
50
25
9
84
C
Rp3.000
40
20
6
66
D
Rp2.000
30
15
3
48
E
Rp1.000
20
10
0
30


4.Pergeseran kurva penawaran
Seperti halnya permintaan, penawaran tidak saja dipengaruhi oleh harga.  Diantaranya adalah harga barang dan jasa lain yang terkait, harga bahan baku, tingkat teknologi,jumlah produsen,serta ekspektasi atau harapan produsen. Pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor ini pada penawaran adalah bergesernya kurva penawaran kekiri atau kekanan.
Misalkan, suatu ketika terjadi peningkatan kuantitas jeruk yang ditawarkan, padahal harga jeruk tetap. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya jumah petani jeruk, atau ditemukannya teknplogi baru yang dapat meningkatkan produksi jeruk, atau karena menurunnya biaya pupuk atau obat-obatan.
Perubahan tersebut akan menghasilkan sebuah kurva permintaan baru. Perhatikan contoh dibawah. Bahwa memperlihatkan pergeseran kurva penawaran jeruk akibat perubahan faktor-faktor tadi. Kita lihat bahwa pada setiap tingkat harga, kuantitas jeruk yang ditawarkan menjadi lebih besar. Kurva penawaran awal,S1, bergeser kekanan menjadi S2,sebagai contoh pada harga Rp6.000 per kg, kuantitas jeruk yang ditawarkan meningkat dari 50 kg (titik A) menjadi 70 kg (titik A’).
Penawaran jeruk bisa juga mengalami penurunan, meskipun harganya tetap. Hal ini misalnya diakibatkan oleh menurunnya jumlah petani jeruk, hama penyakit yang menyerang, meningkatnya biaya pemeliharaan dll. Jika hal ini terjadil situasinya digambarkan oleh tabel dan kurva dibawah ini. Dari gambar terlihat bahwa kurva penawaran bergeser ke kiri, yaitu dari S1 ke S2. Kuantitas jeruk yang ditawarkan pada harga Rp6.000 per kg menurun dari 50 kg (titik A) menjadi 30 Kg (titik A”).
Peningkatan penawaran
Penurunan penawaran
Harga per kg
Kuantitas awal yang ditawarkan (kg)
Kuantitas baru yang ditawarkan (kg)
Harga per kg
Kuantitas awal yang
ditawarkan (kg)
Kuantitas baru yang ditawarkan (kg)
Rp4.000
30
50
Rp4.000
30
10
Rp5.000
40
60
Rp5.000
40
20
Rp6.000
05
70
Rp6.000
05
30
Rp7.000
60
80
Rp7.000
60
40
Rp8.000
70
90
Rp8.000
70
50
Rp9.000
80
100
Rp9.000
80
60
(a)

(b)
   

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :

a.kemajuan teknologi
    kemajuan teknologi dapat mempengaruhi kombinasi input serta jenis input yang diperlukan dalam proses produksi.peningkatan teknologi selalu mengandung arti bahwa jumlah input yang dibutuhkan lebih sedikit atau biaya input yang dibutuhkan berkurang. Jika biaya produksi lebih rendah, maka produsen terdorong untuk meningkatkan output pun meningkat. Oleh karena itu, peningkatan teknologi produksi akan mendorong kurva penawaran ke kanan.

b.Biaya produksi
naik-turunya biaya produksi juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi penawaran barang dan jasa dari produsen. Misalnya, meningkatnya upah pekerja menyebabkan biaya produksi meningkat. Jika peningkatan biaya sangat tingg, produsen cenderung mengurangi produksi sehingga menurunkan penawaran. Sebaliknya, jika suatu saat biaya bahan baku misalnya menurun, produsen dapat membeli lebih banyak bahan baku untuk memproduksi barang dan jasa,Oleh karena itu, penawaran bertambah
.
c.persediaan sarana produksi
    masalah ekonomi timbul karena tidak seimbangnya sumber daya produksi dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Demikian juga halnya dengan produksi. Produksi akan terganggu jika persediaan sarana produksi kurang. Penawaran berass pada daerah tertentu cenderung menurun karena banyaknya lahan pertanian yang berubah fungsi menjadi daerah industri.

d.peningkatan jumlah produsen
    jika penjualan suatu produk mendatangkan keuntungan, maka hal ini akan mendorong pemodal-pemodal baru memiliki usaha tersebut.  Contoh, jika pertanian jeruk dianggap menguntungkan, banyak pihak lain yang beralih profesi menjadi petani jeruk. Dengan bertambahnya produsen baru ini, maka penawaran jeruk akan bertambah. Kurva penawaran bergeser kekanan.

e.Peristiwa alam
    alam bagi kehidupan manusia tidak selalu memberikan keuntungan, tetapi bisa juga mendatangkan kerugian. Jika terjadi bencana alam seperti banjir atau musim kemarau yang berkepanjangan, hasil panen padi berkuran derastis. Kejadian-kejadia seperti ini akan mempengaruhi penawaran barang.

f.Ekspektasi atau harapan produsen
    seperti halnya konsumen, produsen pun mempunyai harapan atau ekspektasi akan situasi masa depan. Jika produsen memperkirakan bahwa situasi perekonomian satu tahun mendatang akan membaik. Maka pada saat ini mereka memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk di jual. Sebaliknya jika mereka memerkirakan bahwa situasi perekonomian akan memburuk di masa datang, mereka cenderung tidak meningkatkan produksi.

g.Harga barang dan jasa lain
beberapa barang dan jasa ada yang bersifat melengkapi, ada yang bersifat subtitusi. Jika harga komputer PC meingkat, penawaran komputer PC meningkat. Hal ini selanjutnya akan mendorong produsenn untuk meningkatkan pula penawaran untuk disket,printer,meja komputer, atau berbagai barang yang menjadi pelengkap komputer. Oleh karena itu, ketika harga komputer meningkat , penawaran aksesorisnya pun meningkat, meskipun harga barang –barang ini tidak berubah. Hal ini menyebabkan kurva penawaran barang-barang tersebut bergeser kekanan.

5.Fungsi penawaran
    Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah barang/jasa yang ditawarkan. Secara matematis, fungsi penawaran ditulis sebagai berikut :

QS =f(PS)
= a + b PS
Dimana :
QS = kuantitas penawaran
PS= harga barang atau jasa
a , b = konstanta


    tanda positif pada koefisienPmenunjukan bahwa tingkat kuantitas penawaran hubungan positif dengan tingkat harga. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran yang telah dijelaskan sebelumnya.
    Sama halnya dengan fungsi permintaan, fungsi penawaran juga di buat dengan menggunakan bentuan kurva penawaran dengan rumus sebagai berikut :


Dimana :
P1 dan Q1 = harga dan kuantitas awal
P2 dan Q2 = harga dan kuantitas akhir
PS dan QS = harga dan kuantitas penawaran

Misalnya, perhatikan kurva bawah ini. Kurva tersebut menunjukan bahwa telah terjadi kenaikan penawaran karena terjadi kenaikan harga.


Berdasarkan kurva tersebut, diperoleh informasi sebagai berikut :
P1 = 2        P2 = 3
Q1 = 10        Q2 = 15
Kemudian, dengan menggunakan rumus sebelumnya. Diperoleh fungsi permintaan sebagai berikut :
Permintaan

1.PengertianPermintaan
    Permintaan (demand) adalah keinginan yang disertai  oleh kemam  puan unruk membeli barang dan jasa pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Ada 3 hal penting yang berkaitan konsep permintaan ini, Pertama, kuantitas yang diminta merupakan kuantitas yang diinginkan. Hal ini menunjukan berapa banyak yang ingin dibeli konsumen berdasarkan harga barang tersebut, harga barang lain, pendapatan ,dan selera. Kedua keinginan konsumen tersebut disetai oleh  kemampuan dan ketersediaan unruk membeli.Jadi, merupakan permintaan  efektif.Ketiga, kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan  waktu.Artinya, jika disebutkan  bahwa kuantitas televise yang diminta dikota Jakarta 20.000 unit tersebut per hari,perbulan,atau per tahun. Penjualan televisi 20.000 unit per hari  adalah angka yang sangat fantastis.Berbeda jika katakan bahwa penjualan tersebut adalah per tahun.

2.Hukum Permintaan
    Ulasan  diatas menyinggung sekilas bahwa ada beberapa factor yang menentukan banyaknya  permintaan.Diantaranya adalah  harga barang dan jasa itu sendiri, harga barang dan jasa lain, pendaaptan, selera, juga  jumlah  penduduk.Akan tetapi, kita tidak dapat memahami pengaruh semua variable tersebut dalam  waktu yang bersamaan.Oleh karena  itu, untuk memudahkan analisis para ekonom ibiasanya memisahkan factor-faktor tesebut dan menganalisisnya secara terpisah.Jadi, jika kita ingin menganalisis pengaruh perubahan  harga  terhadap permintaan, maka  factor-faktor lain yang juga mempengaruhi harga kita anggap tidak berubah atau konstan.Dalam ilmu ekonomi, anggapan bahwa hal-hal lainnya konstan  dinamakan ceteris paribus.Jika kita telah meisahkan pengaruh factor-faktor lainnya seperti ini, barulah kita dapat menganlisis pengaruh yang ditimbulkan oleh harga  secara jelas.
    Mari kita ambil  contoh  berikut :
Ana membeli 50 kg buahj eruk.Semula ia berniat membeli 2 kg saja. Akan tetapi, di toko buah segar sedang mengadakan promosi dengan menurunkan harga buahjeruk. Ia memutuskan membeli 5 kg. sebelumnya ia juga beniat membeli 5 kg buah apel. Akan tatapi harga buah apel malah naik, sehingga ia terpaksa hanya membeli 2 kg saja. Ia terpaksa mengurungkanniatnya untuk membeli buah durian kesukaannya karena hargannya sudah naik sangat tinggi.
    Dari ilustrasi tersebut, kita ketahui bahwa harga memainkan peran penting dalam mempengaruhi kuantitas yang diminta.Semakin tinggi harga, semakin rendah yang diminta.Sebaliknya, semakin rendah harga barang dan jasa, semakin banyak pula yang diminta.Terlihat disini ada hubungan terbalik antara tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang diminta.Fenomena ini intinya merupakan isi dari hukum permintaan. Dan secara jelas hukum permintaan berbunyi, :
“apabila harga suatu  barang dan jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan  menurun. Sebaliknya, apabila harga  suatu  barang dan jasa menurun, maka kuantitas yang diminta akan meningkat, ceteris paribus.

3.Kurvapermintaan
Definisi yang terkandung  dalam hokum  permintaan diatas akan lebih  kita  pahami jika kita mengilustrasikannya kedalam sebuah table dan kurva permintaan. Namun sebelumnya, kita perlu pahami pengertian dari istilah kuantitas yang diminta (quantity demanded), table permintaan (demand schedule), dan kurva permintaan (demand curve).
Kuantitas yang diminta mengacuke pada kuantitas barang dan jasa yang ingin dibeli konsumen pada tingkat harga dan waktu tertentu ,ceteris paribus. Sebagai contoh : misalkan 10 ton jeruk terjual setiap bulan di kota A padahargaRp 5.000.- per kg. kuantitas 10 ton jeruktersebutmerupakanjeruk yang diminta per bulan pada harga Rp5.000,-. Jika harga jeruk naik Rp7.000,-, kita memperkirakan kuantitas yang diminta akan berkurang, Sebaliknya, jika harga jeruk turun menjadi Rp3.000,-, maka pembelian jeruk oleh konumen di kota A akan meningkat.
Table permintaan adalah table yang menunjukan kuantitas barang dan jasa yang diminta selama periode waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan asumsi factor-faktor lainnya konstan.Informasi yang disajikan dalam table permintaan tersebut selanjutnya dapat digambarkan digambarkan dalam sebuah kurva yang dinamakan kurva permintaan.Dengan demikian kurva permintaan merupakan penyajian table secara grafis.
Pada table di bawah ini diberikan contoh kuantitas permintaan Ana terhadapjeruk selama 1 bulan pada harga antara Rp10.000,-dan Rp5.000,- per kg. sedangkan gambar memperlihatkannya dalam sebuah kurva permintaan.

Table permintaan Ana terhadap jeruk selama 1 bulan



Kombinasi
Hrga per kg
Kuantitas yang diminta
A
Rp5.000
10 kg
B
Rp4.000
20 kg
C
Rp3.000
30kg
D
Rp2.000
40 kg
E
Rp1.000
50 kg

Kurva gambar




Dari table tersebut dapat kita lihat bahwa kuantitas  jeruk yang diminta akan  semakin banyak jika harga  turun.Sebaliknya, kuantitas  jeruk yang dimnta akan sedikit jika  harga semakin tinggi.

Setiap titik pada kurva  permintaan  memperlihatkan kombinasi haraga dan kuantitas yang diminta oleh Ana.Perhatikan bahwa kurva permintaan ana tehadap jeruk memiliki kemiringan negative, yaitu begerak kekiri atas kekanan bawah.
Dari gambardiatasdapat kita lihat bahwa perubahan kuantitas yang diminta akibat perubahan harga ini mengakibatkan pergerkan sepanjang kurva permintaan (dari titik A ke B, Ke C,ke D,ke E).
Konsep pergerakan sepanjang kurva permintaan kurva ini perlu kita pahami untuk membedakannya dengan pergeseran kurva permintaan yang diakibatkan oleh factor-faktor selain harga. Kurva diatas yang kita ilustrasikan adalah khusus kurva permintaan individu,yaitu Ana.

4.Pergerseran kurva permintaan
    Seperti telah disinggung sebelumnya, permintaan tidak saja dipengaruhi oleh harga. Ada banyak factor lain yang juga dapat mempengaruhi kuantitas permintaan barang dan jasa. Diaantaranya adalah harga barang pengganti (subtitusi) pendapatan, jumlah penduduk, dan selera.Pengaruh yang diakibatkan oleh perubahan factor-faktor ini terhadap permintaan adalah bergesernya kurva permintaan kekanan dan ke kiri.
    Misalkan, suatu ketikaterjadi peningkatan kuantitas jeruk yang diminta, padahal harga jeruk tetap. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya pendapatan,meningkatnya jumlah penduduk, atau meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa jeruk sangat baik sebagai sumber vitamin. Perubahan tersebut akan menghasilkan kurva permintaan baru. Contohnya table dibawah ini : akan memperlihatkan pergeseran kurva permintaan jeruk akibat perubahan factor-factor tadi.

PeningkatanPermintaan                                         PenurunanPermintaan                                     
Harga per kg
Kuantitas awal yang di minta (kg)
Kuantitas baru yang di minta (kg)
Harga per kg
Kuantitas awal yang di minta (kg)
Kuantitas baru yang di minta (kg)
Rp9000
20
40
Rp9000
20
0
Rp8000
30
50
Rp8000
30
10
Rp7000
40
60
Rp7000
40
20
Rp6000
50
70
Rp6000
50
30
Rp5000
60
80
Rp5000
60
40
Rp4000
70
90
Rp4000
70
50
(a) 
                                                       
(b)
    

Kita lihat bahwa pada  setiap penurunan tingkat harga,kuantitas jeruk  jeruk yang diminta menjadi lebih besar. Kurva permintan awal,D1, bergeser menjadi D2. Sebagai  contoh, padaharga Rp6000 per kg, kuantitasjeruk yang diminta meningkat dari 50 kg (titik A) menjadi 70 kg (titik A’).
    Permintaan jeruk bisa juga mengalami penurunan, meskipun hargannya tetap.Hal ini misalnya  disebabkan  oleh menurunnya hasil  pendapatan, menurunnya kesadaran masyarakat  bahwa  jeruk sangat baik untuk kesehatan, atau menurunnya jumlah  penduduk.Jika hal ini terjadi, situasinya digambarkan oleh table (b).dari gambar terlihat bahwa kurva permintaan bergeser  kekiri, yaitu  dari D1ke D2. Kuantitas jeruk yang dimintapdaharga Rp6.000 per kg menurun dari 50 kg (titik A) menjadi 30 kg (titik A”).

Berikut ini kita  akan membahas factor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan  dan menyebabkan  kurva permintaan bergeser kekiri  atau kekakan.

a.Harga barang  komplemeter dan harga barang subtitusi
    misallkan harga buah jeruk tiba-tiba melambung tinggi. Ana, Arman, dan Anita mungkin akan mengurangi atau munghentikan pembelian jeruk dan beralih ke apel. Oleh karena itu,kuantitas permintaan apel meningkat tajam, meskipun harga apel tidak berubah. Kurva permintaan apel akan bergeser kekanan. Jadi, pada barang subtitusi, peningkatan harga satu barang akan meningkatkan peningkatan permintaan barang lain yang menjadi subtitusinya.
Contoh lain, jika harga mentega meningkat, permintaan teradap roti mungkin menurun. Mentega dan roti adalah barang komplemeter. Akibatnya, kurva permintaan akan roti akan bergeser kekiri. Jadi, pada barang komplemeter, peningkatann peningkatan harga suatu barang akan menyebabkan penurunan permintaan barang yang menjadi komplemennya.

b.Jumlah pendapatan
    ketika pendapatann meningkat, konsumen cenderung meningkatkan konsumsi mereka terhadap berbagai barang dan jasa (menggeser kurva permintaan kekanan). Sebaliknya, ketika pendapatan menurun konsumen cenderung menurunkan pembelanjaannya terhadap berbagai barang dan jasa (menggeser kurva permintaan ke kiri).
    Namun demikian, ada barang dan jasa tertentu yang permintaannya justru menurun ketuka pendapatan bertambah, dan meningkat ketika pendapatan turun. Sebagai contoh, ketika pendapatan meningkat, keluarga Ana mungkin akan mengurangi makan tempe, dan lebih banyak makan daging. Kurva permintaan tempe keluarga Ana bergeser kekiri ketika pendapatan meningkat. Barang-barang yang permintaannya menurun ketika pendapatan meningkat dinamakan barang-barang inferior.
Sedangkan barang-barang yang permintaanya meningkat ketika pendapatan meningkat disebut barang normal.

c.Jumlah dan karktetistik penduduk
jumlah konsumen akan mempengaruhi kuantitas total barang dan jasa yang akan dikonsumsi. Oleh karena itu, semakin besar jumlah penduduk,semakin besar ula permintaan terhadap barang dan jasa.
Selain jumlahnya, struktur usia penduduk juga akan mempengaruhi pola permintaan terhadap barang dan jasa tertentu. Jika penduduk balita tahun ini meningkat, maka permintaan terhadap barang-barang dan jasa yang dibuthkan balita akan meningkat.

d.Perubahan tradisi,mode,dan selera masyarakat
    selera yang berubaah dapat mengakibatkan perubahan permintaan. Sebelum atap genting populer, masyarakat masih banyak yang menggunakan atap dari seng. Namun, pada saat ini masyarakar semakin menyenangi atap genteng. Akibatnya, permintaan genting Naik. Sebaliknya permintaan seng menurun.

e.Perkiraan dan harpan masyarakat
    perkiraan dan harapan juga dapat mempengaruhi permintaan. Ketika krisis ekonomi mulai melanda negara kita pada tahun 1997, situasi ekonomi menjadi kurang menentu, Banyak masyarakat yang merasa khawatir dan memperkirakan behwa resesi akan berkepanjangan.
Di televisi dan surat-surat kabar diberitakan terjadinya antrean panjang di pasar-pasar swalayan. Para ibu berbut gula pasir, susu, minyak goreng,mie instan serta berbagai kebutuhan barang konsumsi lainnya. Mereka khawatir bahwa harga barang-barang tersebut akan meningkat di kemudian hari. Bahkan mereka juga khawatir bahwastok atau persediaan berbagai barang keperluan konsumsi tesebut akan hilang dipasaran karena produsennya sudah tidak mampu lagi berproduksi.

f.Hari raya keagamaan
    pada hari natal, permintaan terhadap pohon natal,kaset lagu-lagu rohani,kue-kue natal, atau berbagai barang survenir akan meningkat tajam. Begitu pula pada hari raya lebaran, permintaan terhadap ketupat,daging sapi,kue-kue,kain sarung,dan pakaian juga meningkat tajam.

g.Kondisi sosial dan ekonomi
    pada waktu situasi keamanan kacau, permintaan terhadap makanan dan senjata tajam mungkin meningkat. Toko-toko dan perkantoran meningkatkan tenaga keamanan mereka. Begitu pula dengan penduduk yang berpandangan tinggi. Mereka beramai-ramai menyewa jasa tenaga keamanan untuk menjaga rumah serta harta kekayaan mereka. Sementera itu, sebagianbesar orang cenderung mengerjakan berbagai aktivitas dirumah. Hal ini mengakibatkan permintaan terhadap bensin dan jasa angkutan cenderung menurun.

5.Fungsi Permintaan
    Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukan hubungan antara harga barang/jasa dan jumlah barang atau jasa yang diminta. Secara matematis, fungsi permintaan dapat ditulis sebagai berikut :

QD=f(PD)
       =a-b PD
Dimana :
QD = kuantitas permintaan
PD = harga barang atau jasa
a,b = konstanta

    Tanda negatif pada koefisien P menunjukan bahwa tingkat kuantitas permintaan berhubungan negatif dengan tingkat harga. Hal ini sesusai dengan hukum permintaan yang telah di jelaskan pada postingan sebelumnya.

Untuk membuat fungsi permintaan kita dapat menggunakan bantuan sebuah kurva permintaan dan rumus sebagai berikut.
Dimana :
P1 dan Q1 = harga dan kuantitas awal
P2 dan Q2 = harga dan kuantitas akhir
PD dan QD = harga dan kuantitas permintaan

Misalnya, perhatikan kurva gambar dibawah . kurva tersebut menunjukan bahwa telah terjadi kenaikan permintaan karena terjadi penurunan harga.


Berdasarkan kurva tersebut, diperoleh informasi sebagai berikut.
P1 = 10    P2 = 5
Q1 = 20    Q2 = 40

Kemudian, dengan menggunakan rumus sebelumnya, diperoleh fungsi permintaan sebagai berikut.